SEDEKAH Dapat Mencegah Musibah Dan Bencana

Musibah dan bencana memang merupakan hal yang tidak akan terpisah dalam kehidupan manusia. Lantas bagaimana cara mencegah Musibah atau bencana yang mungkin akan menimpa kita dikemudian hari. Salah satu cara yang dapat kita lakukan akan dengan memperbanyak amal kebaikan termasuk dalam hal ini sedekah.

Mencegah Musibah dengan Sedekah

Cara Mencegah Musibah dengan Sedekah

Orang yang bersedekah dan berbuat kebajikan tidak akan terjatuh. Kalaupun terjatuh ia akan bersandar pada kedua tangannya. Sebab, bencana tidak akan sanggup melangkahi sedekah. Sedekah akan menolak berbagai macam musibah, bencana dan kesusahan yang mengerikan. Sedekah akan mengangkat berbagai macam bencana, marabahaya dan penyakit yang akut. Hal ini ditunjukkan oleh berbagai nash, serta dibuktikan secara riil dan berdasarkan pengalaman.

Hadits-Hadits yang menunjukkan hal tersebut adalah sabda Rasululloh SAW:

“Orang yang berbuat kebajikan dapat menyelamatkan diri dari keburukan, mara bahaya dan kebinasaan.”

Juga sabda Nabi SAW dalam hadits Abu Sa’id Radhiallohu’anhu:

“Dan pelaku kebajikan dapat menjaga diri dari keburukan.” (Imam Baihaqi)

Juga dalam Hadits Rofi’ bin Khudaij Radhiallohu’anhu yang diriwayatkan secara marfu’:

“Sedekah mampu menutup tujuh puluh pintu keburukan.”

Dalam Hadits Annas Radhiallohu’anhu yang diriwaytkan secara marfu’ disebutkan:

Sesungguhnya sedekah... dan mampu menghindarkan dari kematian yang buruk.”

Juga Sabda Nabi Sholallohu’alaihi wa sallam, saat orang-orang merasa cemas karena terjadi gerhana matahari:

“Bila kalian melihatnya (yaitu gerhana matahari), maka bertakbirlah, sholatlah dan bersedekahlah.” (Al-Bukhari)

Ibnu Daqiqil ‘Id berkata ketika menjelaskan hadits di atas, “dalam hadits di atas mengandung anjuran untuk bersedekah ketika dalam kondisi yang mmenegangkan, guna menghindari bencana yang amat berbahaya.”

Demikian pula, sedekah dapat menjaga kondisi badan, serta dapat mengusir berbagai bencana dan penyakit dari pelakunya. Hal ini ditunjukkan dalamm sebuah hadits:

“Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah. (Baihaqi)

Ibnu Al hajj berkata, “Yang dimaksud dengan sedekah di atas adalah bahwasanya orang yang skit itu membeli jiwanya dari Robbnya senilai jiwa yang ia miliki. Sedangkan sedekah sudah pasti memiliki pengaruh dalam hal itu. Sebab, yang menyampaikan berita ini adalah Nabi Sholallohu’alaihi wa sallam yang selalu berkata benar yang diperoleh dari Yang Maha Mulia lagi Maha Member.”

Seseorang pernah berkonsultasi kepada Ibnul Mubarok tentang luka bernanah yang terdapat pada lutuhnya, yang telah ada selama tujuh tahun dan telah diperiksakan ke banyak dokter. Lantas, Ibnul Mubarok menyarankan kepadanya untuk menggali sebuah sumur di suatu tempat, yang di situ orang-orang sangat membutuhkan air. Ia berkata kepadanya, “Aku berharap sumur tersebut dapat memandcarkan mata air dan menghentikan darah (yang mengalir dari lukamu).

Pernah, wajah Abu Abdillah Al-Hakim, penulis kitab Al Mustadrok, mengalami luka hampir selama satu tahun penuh. Lalu ia meminta doa kepada orang-orang sholih, dan ha litu sering ia lakukan. Kemudian ia bersedekah kepada kaummuslimin dengan meletakkan tempat ari yang dibuat di depan rumahnya dan menungkan air ke dalamnya. Orang-orang pun minum air darinya. Selang seminggu, akhirnya ia pun sembuh dari sakitnya dan luka tersebut sirna. Wajahnya kembali pulih dan bertambah bagus dari sebelumnya.

Hakikat maslah ini adalah sebagaimana yang diungkapkan oleh al-Munawi, “Orang-oreang yang mendaptkan taufik telah memcoba bertobat dengan sedekah. Maka, mereka mendapatkan obat ruhani yang mampu mengatasi hal-hal yang tidak dapat diatasi oleh obat-obatan medis. Tidak seorang pun mengingkari hal ini kecuali orang-orang yang tidak mengetahui.

Bukan ini saja, bahkan sebagian kaum salaf berpandangan bahwa sedekah dapat menghindarkan pelakunya dari berbagai marabahaya dan kesusahan, meski ia adalah seorang yang zholim. Ibrohim An Nakho’i pernah mengatakan, “Mereka (kaum salaf)berpandangan bahwasanya sedekah dapat menghindarkan orang yang berlaku zholim (dari berbagai marabahaya dan kesusahan).”

Kebalikannya, keengganan untuk bersedekah dapat menyeret seseorang ke dalam berbagai macam musibah dan cobaan. Hal ini ditunjukkan dalam hadits Anas bin Malik Radhiallohu’anhu yang diriwayatkan secara marfu’, di antaranya berbunyi, “”Sesungguhnya Jibril berkata kepada Ya’qub yang ia sampaikan dari Alloh , “Tahukah engkau, kenapa aku hilangkan penglihatanmu, aku buat punggungmu bungkuk dan saudara-saudara Yusuf melakukan apa yang telah mereka lakukan kepadanya? Sebab, dulu kalain pernah menyembelih seekor kambing, lalu ada seorang miskin nan yatim yang tengah berpuasa, naumm kalian tidak mau memberkan makan sedikit pun.”

Terima kasih dan semoga bermanfaat. Jangan lupa SHARE jika ini bermanfaat dan penting.